Mendiknas Dukung PT NU CIREBON

foto: itta fathimatul lailiyyah GAGAS PERGURUAN TINGGI NU. Mendiknas RI Prof DR M Nuh didampingi anggota DPR RI HM Nurul Qomar saat berdiskusi di Hotel Puri Santika, kemarin (1/1) dengan pengurus PC NU Kabupaten Cirebon terkait pendirian Perguruan Tinggi NU di Cirebon.
CIREBON – Berangkat dengan tekad untuk memiliki universitas yang menyandang nama Nahdlatul Ulama (NU), digelar pertemuan antara Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon dan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Prof DR M Nuh di Hotel Puri Santika, kemarin (1/1). Pertemuan yang diprakarsai oleh HM Nurul Qomar selaku anggota DPR RI dari Partai Demokrat itu
memfokuskan keinginan dari warga NU Cirebon untuk merintis Universitas NU yakni STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Imu Pendidikan) NU Cirebon.
Mendiknas, M Nuh mendukung atas rencana pendirian Perguruan Tinggi (PT) NU karena beberapa alasan. Yakni, urusan pendidikan tidak bisa ditangani oleh pemerintah saja maka sudah seharusnya mengapresiasi masyarakat yang ikut berpartisipasi untuk membantu pembangunan pendidikan. Juga sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas ) yang mengatakan bahwa, pendidikan umum dan keagamaan harus diintegrasikan.
“Kami memberikan dukungan diikuti dengan dimulainya rencana ini, maka saya menyarankan untuk membuat time schedule agar semuanya terjadwal dan sesuai dengan waktu yang ditetapkan,” paparnya kepada Radar usai acara.
Mendiknas menambahkan, harus diperhatikan beberapa hal penting untuk pendirian PT di antaranya, kelembagaan, tanah, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dengan kesiapan yang matang. “Diharapkan agar Cirebon dapat memulai untuk menumbuhkan embrio PT NU yang dapat meneruskan ke tempat-tempat lainnya,” harap Mendiknas M Nuh. Ketua PC NU Kabupaten Cirebon, Suteja optimis pertemuan ini dapat ditindaklanjuti dan terealisasi karena sudah dipertemukan dengan orang-orang yang ahli dalam bidangnya. “Kami optimis, karena semua yang tadi disebutkan sebagai syarat-syarat pendirian PT, sebagian besar sudah kami miliki seperti tanah dan yayasan, tinggal menjalankan saja,” ucapnya.
Pertemuan singkat itu dihadiri oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab Cirebon, ahli psikologi Islam dan para pengurus NU Kab Cirebon.
sekadar saran, agar UNU Cirebon memiliki daya jual lebih, tentu harus didukung pula dengan personel-personel yang mumpuni dalam melakukan publikasi lembaga itu sendiri. Dewasa ini, instrumen publikasi lembaga pendidikan layaknya perguruan tinggi adalah melalui web dgn domain ac.id. gimana klo sarana publikasi UNU itu menggunakan web resmi berbayar. saya sebagai murid dari salah satu dosen yang ada di UNU hari ini merasa kasian jika kebesaran UNU hari ini tidak ditunjang oleh staf yang kompeten dalam hal IT. mohon maaf. Syukron.
BalasHapusSetuju Kang...UNU harus melakukan publikasi dengan banyak media. Tidak hanya web, tetapi publikasi jg dapat dilakukan lewat media cetak, TV, radio dan membanun jaringan dengan banom-banom NU...saya salah alumni S2 UNU Surakarta, sangat merasakan UNU masih bisa dikatakan ketinggalan dalam hal publikasi yang efektif
BalasHapus